Andre Rosiade jelaskan Flyover Sitinjau Lauik di acara Silahturahim Partai Gerindra Sumbar, foto dok. IG Andre Rosiade
PADANG, bakaba.co – Pemerintah akan memulai pembangunan flyover Sitinjau Lauik pada tahun 2025 dengan anggaran awal sebesar Rp2,8 triliun. Proyek ini akan memasuki tahap pertama hingga tahun 2027, mencakup Panorama I di kawasan tersebut. Dilanjutkan pada tahap kedua di awal tahun 2029 dengan anggaran tambahan Rp1,8 triliun, proyek ini diproyeksikan selesai dengan total investasi Rp4 triliun.
Andre Rosiade, anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, dari Dapil II Sumbar menjelaskan, “Setelah tahap pertama selesai, kita akan melanjutkan hingga Panorama II, sehingga infrastruktur ini bisa memberikan manfaat penuh bagi masyarakat.”
Andre juga menyebutkan bahwa rencana groundbreaking flyover Sitinjau Lauik dan peresmian Pasar Raya Fase VII Kota Padang akan segera diagendakan sesuai jadwal Presiden Prabowo Subianto. “Kami berharap Presiden dapat hadir langsung untuk meresmikan dua proyek penting ini di Sumatera Barat,” ujarnya.
Proyek jalan tol Padang-Sicincin juga mencatat kemajuan signifikan. Jalur satu arah dari Padang ke Sicincin dijadwalkan untuk uji coba operasional pada 15 Desember 2024 hingga pertengahan Januari 2025. Jika diperlukan, rekayasa lalu lintas akan dilakukan untuk mengakomodasi kebutuhan perjalanan dari Sicincin ke Padang.
Andre menambahkan, “Seluruh izin laik fungsi dan operasi akan rampung pada Januari 2025. Tol ini diharapkan dapat diresmikan dan beroperasi penuh pada Februari 2025.”
Andre juga melaporkan bahwa pembangunan jalan tol Sicincin-Bukittinggi akan mulai dilakukan pada 2026 dengan total anggaran Rp60 triliun. “Sebesar Rp40 triliun akan digunakan untuk konstruksi jalan oleh Hutama Karya, sedangkan Rp20 triliun dialokasikan untuk pembangunan terowongan di Lembah Anai, dengan dukungan dari JICA,” jelasnya.
Proyek jalan Payakumbuh-Lintau, dengan total kebutuhan anggaran Rp100 miliar, telah menyelesaikan kajiannya dan dijadwalkan untuk dilelang pada Maret 2025. Sementara itu, pembangunan Stadion H. Agus Salim mendapatkan alokasi dana Rp100 miliar dari Menteri PUPR.
Namun, pembangunan stadion tersebut saat ini ditunda sementara menunggu arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto. “Kami berharap ada diskresi Presiden khusus untuk Sumatera Barat agar proyek ini dapat segera dilanjutkan,” kata Andre.
Baca juga: PLTS Terapung Akan Dibangun di Danau Singkarak, Investasi Capai Triliunan
Dalam sektor energi, rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Danau Singkarak dengan kapasitas 2×100 MW akan melibatkan investor dari Arab Saudi. Sosialisasi kepada masyarakat dijadwalkan dimulai pada Januari 2025. “Investasi ini diharapkan tidak hanya mendukung kebutuhan energi, tetapi juga menjaga kelestarian Danau Singkarak,” jelas Andre.
Meski Sumatera Barat tidak menjadi basis suara mayoritas Presiden Prabowo Subianto di Pilpres yang lalu, Andre menegaskan bahwa pembangunan di provinsi ini tetap menjadi prioritas. “Kami ingin membuat lompatan besar dalam pembangunan infrastruktur di Sumatera Barat demi kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
png | bkb
KPK menyebut direksi LPEI menerima “uang zakat” sebesar 2,5% hingga 5% dari total kredit yang…
“Kami hormati proses hukum, seperti dulu kami bersama Kejaksaan selamatkan Garuda agar tetap terbang,” ujar…
“Kewenangan ini ada di tangan KPU RI. Untuk sementara, kami ambil alih sesuai PKPU Nomor…
Senator AS Lindsey Graham, yang menyebut pertemuan itu sebagai “bencana mutlak dan total.”
"Kalau kita punya budaya malu, kita semua harus mundur," tegasnya.
"Penyidik juga sedang menelusuri kemungkinan keterlibatan oknum jaksa lain yang menerima aliran dana dari AZ,"…