MEMUTUSKAN pulang kampung setelah merantau belasan tahun, butuh kesiapan mental. Apalagi pulang kampung tidak dalam keadaan sukses, baik secara ekonomi maupun karir. Ingat pepatah merantau: karatau madang di hulu, babuah babungo balun, merantau bujang dahulu, di kampung/di madang baguno balun. Pepatah itu mengingatkan: putra Minangkabau yang berguna akan diperlukan di kampung. Itulah yang terjadi pada Feri Adrianto, 55 tahun, putra Sungaipua, Agam.
Feri memutuskan pulang kampung tahun 2008, ketika itu berusia 44 tahun. Usaha yang dirintisnya di rantau, di Jakarta waktu itu sedang berkembang. Kala itu, banyak informasi tentang situasi kampung yang disampaikan tokoh masyarakat nagari dan perantau Sungaipua kepada Feri Adrianto. Dan suara hati-nya berkata: pulanglah, itu langkah yang baik.
Feri menutup usaha. Pulang habis. Keluarga, istri dan lima putra/putri, diboyong pulang.
Titik langkah awal Feri Andrianto di kampung, masyarakat memintanya maju jadi Walinagari. Dan terpilih sebagai Walinagari Sungaipua periode 2008 – 2014. Feri Adrianto, lulusan fakultas ilmu sosial dan politik, jurusan administrasi Universitas Mulawarman itu, bekerja cepat membenahi manajemen pemerintah nagari. Juga, silaturahmi dengan niniak-mamak dibangun, lembaga-lembaga masyarakat dibenahi, jembatan hati dengan perantau dikuatkan.
Nagari dan Prestasi
Dalam waktu satu tahun, sinergi yang dijalin dan dibangun Feri Adrianto di nagari kelahirannya berubah menjadi energi yang signifikan. Itu terlihat tahun 2009, dimana Nagari Sungaipua tampil sebagai Juara 1 Lomba Nagari Berprestasi Tingkat Kabupaten Agam dan Propinsi Sumatera Barat. Tahun itu juga, mewakili Sumbar, Nagari Sungaipua Juara 1 Lomba Nagari/Desa Berprestasi Tingkat Nasional.
Selain membawa eksistensi nagari ke forum nasional, secara personal Feri Adrianto, tahun 2010, mendapat dua prestasi; Penghargaan Pamong Award Tingkat Nasional dari Forum Komunikasi Purna Praja. Juga sebagai Walinagari terbaik I Tingkat Sumatera Barat dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Nagari.
Sering Jadi Ketua
Pengalaman berorganisasi Feri Andrianto telah dimulai sejak mahasiswa. Sewaktu kuliah di Universitas Mulawarman, aktif di Senat sebagai Ketua I. Posisi Ketua di berbagai organisasi sosial seperti disediakan untuk Feri Adrianto. Aktif di lingkungan tempat tinggal di Jakarta, diangkat jadi Ketua RT. Setahun jadi Walinagari Sungaipua dan berhasil membawa Sungaipua sebagai terbaik Nasional, dipilih jadi Ketua Perwana Agam (organisasi Walinagari di Agam, dengan jumlah nagari 82).
Baca juga: Sepakat Nagari untuk Pemekaran AgamTuo Terus Mengalir
Adagium ‘paguno di kampuang’ setelah memutuskan tidak larek di rantau, dirasakan Feri Andrianto. Setelah jadi Walinagari satu periode, pada pemilu legislatif tahun 2014 maju sebagai caleg DPRD Agam dengan Partai Demokrat untuk dapil V: Kec. Sungaipua, Banuhampu, Ampek Koto dan Kec. Malalak, dan terpilih. Duduk jadi anggota DPRD Agam 2014 – 2019.
Bertemunya Ruas dengan Buku
PENGALAMAN jadi Walinagari, latar belakang pendidikan dan duduk di komisi I DPRD (Agam) dirasakan Feri Adrianto ibarat bertemunya ‘ruas dengan buku’. Kondisi itu yang mendukung kerja dan kinerja Feri Adrianto ketika duduk sebagai ketua Komisi I DPRD Agam 2014 – 2019.
Sewaktu jadi Walinagari Sungaipua, pengalaman merumuskan dan menyusun Peraturan Nagari sangat penting artinya saat menjalankan fungsi sebagai Ketua Komisi I DPRD yang membidangi Pemerintahan dan Hukum. Di samping diperkuat dengan latar pendidikan di bidang administrasi negara dan manajemen.
Selama di DPRD Agam periode pertama 2014 – 2019, Feri Adrianto menjadi Ketua dan Wakil Ketua Pansus dalam penyusunan belasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) yang akhirnya jadi Perda. Mulai dari Perda Tatib DPRD, Perda Rencana Kerja DPRD, Perda Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberian Wali Nagari, Perda Pembentukan BumNag, Perda Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan sampai Perda tentang Pemberian Nama-nama Jalan dan Nomor Gedung.
Feri Adrianto, lahir 19 Juni 1964, menamatkan pendidikan S1 di Universitas Mulawarman, Fakultas Ilmu sosial dan Politik, Jurusan Ilmu Administrasi Negara. Dan jenjang pendidikan S2 Magister Management di STIE Haji Agus Salim, Bukittinggi.
Dari sisi keluarga, Feri Adrianto dengan istri Ir. Syamsiah memiliki putra-putri lima orang: Dian Fatriah, S.Si, Ardila Kemala Dewi, Apt. M. Farm, Dina Refanda S.St, Dinda Mutiara S.Hum dan Fakhri R. Fadhlurahman.
Pada tanggal 20 Agustus 2019, Feri Adrianto kembali dilantik sebagai anggota DPRD Agam untuk periode kedua berdasar keterpilihan pada pileg 2019 dari Partai Demokrat.
Feri Adrianto berpembawaan tenang, dan mengalirkan..(*)