Padang, Bakaba.co – Debat publik kedua antara calon gubernur dan wakil gubernur Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) untuk Pilkada 2024 berlangsung sengit dengan fokus pada berbagai isu penting, termasuk ekonomi, perlindungan lingkungan, dan pengelolaan sumber daya alam (SDA). Debat ini menyoroti bagaimana calon-calon pemimpin daerah berencana mengatasi tantangan besar yang dihadapi Sumbar, mulai dari pemberdayaan UMKM, mitigasi bencana, hingga pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.
Pemberdayaan UMKM Jadi Isu Kunci dalam Debat
Dalam debat yang diselenggarakan oleh KPU Sumbar dan disiarkan secara live oleh TVOne, calon gubernur nomor urut 1, Mahyeldi Ansharullah, bersama pasangannya Vasko Ruseimy, menekankan pentingnya pemberdayaan UMKM sebagai soko guru perekonomian daerah. Mereka berjanji akan memperkuat dinas terkait dan melakukan pendataan yang lebih terstruktur terhadap koperasi-koperasi yang ada di Sumbar. “Kami ingin koperasi menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi rakyat. Dengan pemberdayaan UMKM, kita bisa menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak,” ujar Mahyeldi.
Sebaliknya, calon gubernur nomor urut 2, Epyardi Asda, bersama Ekos Albar, mengusulkan strategi yang lebih inovatif dalam pemberdayaan UMKM. Mereka menganggap bahwa penguatan sektor UMKM harus melibatkan teknologi dan inovasi, dengan cara memberikan akses yang lebih besar bagi para pelaku UMKM untuk berkembang melalui digitalisasi dan pelatihan.
Perlindungan Hutan dan Lingkungan: Perizinan Tambang dan Reforestasi
Salah satu tema yang mencuat dalam debat kali ini adalah pengelolaan sumber daya alam, terutama terkait dengan perizinan tambang dan perlindungan hutan. Calon nomor urut 2, Epyardi Asda, menegaskan pentingnya seleksi ketat terhadap izin usaha pertambangan dan sektor lainnya yang berpotensi merusak lingkungan. “Perizinan yang tidak selektif hanya akan memperburuk kerusakan lingkungan. Kami berkomitmen untuk menghentikan deforestasi dengan kebijakan yang lebih tegas dan jelas,” ungkap Epyardi.
Di sisi lain, Mahyeldi bersama Vasko mengusulkan agar Sumbar lebih fokus pada reforestasi dan pengelolaan hutan secara berkelanjutan untuk menjaga kelestarian alam. Mereka juga menyoroti pentingnya mitigasi bencana, yang terkait langsung dengan pengelolaan lingkungan. “Kami akan memastikan bahwa program reforestasi berjalan efektif, sekaligus mendukung pemulihan hutan yang rusak,” ujar Mahyeldi.
Infrastruktur Berkelanjutan dan Inklusif untuk Semua
Salah satu poin penting lainnya yang dibahas dalam debat adalah mengenai pembangunan infrastruktur. Kedua pasangan calon menegaskan komitmen mereka untuk membangun infrastruktur yang inklusif, ramah disabilitas, dan memberdayakan perempuan dalam sektor pembangunan ekonomi.
Mahyeldi dan Vasko berjanji akan membangun infrastruktur yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga mengakomodasi kebutuhan semua lapisan masyarakat, termasuk kelompok disabilitas. Sementara itu, Epyardi dan Ekos menyatakan bahwa mereka akan memperhatikan keberlanjutan infrastruktur dengan mengedepankan prinsip keadilan sosial, di mana perempuan juga diberdayakan untuk terlibat aktif dalam pembangunan ekonomi daerah.
Tanggapan dan Debat Pro-Kontra Antara Paslon
Debat menjadi semakin sengit saat kedua paslon saling menanggapi klaim masing-masing. Paslon nomor urut 2, Epyardi dan Ekos, mengkritik paslon nomor urut 1 yang dianggap kurang optimal dalam hal penganggaran untuk program pemberdayaan perempuan dan disabilitas. Mereka menilai program yang diajukan Mahyeldi dan Vasko masih belum mencerminkan komitmen nyata terhadap keberpihakan pada kelompok-kelompok marginal ini.
Mahyeldi dan Vasko menanggapi kritik ini dengan menekankan bahwa mereka telah merencanakan berbagai program yang komprehensif untuk pemberdayaan perempuan dan disabilitas, dan saat ini sedang dalam tahap implementasi. Mereka juga menegaskan bahwa keberlanjutan pembangunan Sumbar akan melibatkan berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan masyarakat.
Pendukung Berinteraksi dengan Kandidat: Gangguan dalam Debat
Debat kedua ini berlangsung dengan sangat sengit, bahkan moderator berkali-kali harus mengingatkan pendukung kedua pasangan calon untuk tetap tertib. Teriakan-teriakan dari pendukung yang hadir di ruangan debat seringkali mengganggu konsentrasi para calon gubernur dan wakil gubernur. Hal ini membuat moderator harus mengingatkan agar semua peserta debat bisa fokus dalam menyampaikan program dan jawaban mereka tanpa gangguan.
Kendati demikian, suasana debat tetap berlangsung hidup dan penuh dinamika, dengan masing-masing paslon berusaha memberikan yang terbaik untuk meyakinkan pemilih Sumatera Barat bahwa mereka adalah pilihan yang tepat untuk memimpin provinsi tersebut.
Panelis yang Menyiapkan Pertanyaan dalam Debat
Debat publik ini tidak hanya melibatkan kandidat, tetapi juga panelis-panelis yang memberikan pertanyaan penting yang menjadi fokus diskusi. Berikut adalah daftar panelis yang menyiapkan pertanyaan dalam acara debat tersebut:
Asrinaldi, Delmus Puneri Salim, Otong Rosadi, Yulhendri, Khairul Fahmi, Beni Kharisma Arrasuli, Malse Yulivestra, Reno Fernandes, Didi Rahmadi, Rozidateno Putra Hanida, Alim Harun Pamungkas,
Panelis-panelis ini berperan penting dalam memastikan bahwa debat berjalan dengan baik dan fokus pada isu-isu yang relevan dengan kebutuhan masyarakat Sumatera Barat.
Harapan Masyarakat Sumatera Barat pada Pilgub 2024
Masyarakat Sumatera Barat tentu berharap bahwa siapapun yang terpilih nanti akan mampu menjalankan program-program yang berpihak kepada rakyat, serta dapat mengatasi tantangan besar yang dihadapi provinsi tersebut. Banyak yang menilai bahwa ekonomi Sumbar perlu didorong lebih jauh dengan pemberdayaan sektor UMKM, sementara perlindungan terhadap hutan dan pengelolaan sumber daya alam harus menjadi prioritas utama.
Dengan berakhirnya debat publik kedua ini, publik semakin menyadari berbagai tantangan yang dihadapi Sumbar dan bagaimana calon gubernur serta wakil gubernur berencana menghadapinya. Pilgub 2024 akan menjadi titik balik bagi Sumatera Barat menuju masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan.
ykf | bkb