Jika datang pilihan, beli gadget atau beli buku, orang cenderung beli gadget. Bila ada pilihan beli buku atau beli baju, orang pilih beli baju. Begitulah nasib buku-buku, di tengah gempuran iklan-iklan gadget baru.
Literasi Media
Tak Sadar Jadi Reporter Media Sosial Sejati
“media sosial telah menunjukkan watak dan kemampuan seseorang kepada publik bagaimana ia berpikir tentang suatu hal.” (Abdullah Khusairi, Teologi Informasi: 2020).
Memilih Pemimpin di Tengah Pandemi
Publik sepertinya membutuhkan dan perlu sesuatu yang dibenci karena keadaan yang tidak berubah, salah satunya pemimpin. Kecuali para pendukung sejak awal, biasanya akan menjadi bumper hidup-mati bagi bos besar yang sedang berkuasa.
Revitalisasi Kehumasan Lembaga Publik
Humas dan media tidak bisa dipisahkan. Keduanya saling membutuhkan seperti dua sisi mata uang. Humas membutuhkan media, media membutuhkan humas. Humas perlu memahami seluk-beluk watak media, sebagai alat menyampaikan pesan. Media terus berkembang, Humas harus mengikutinya.
Kejahatan Berkembang Serentak dengan Teknologi Informasi
Sebelum memakai gadget, perlu belajar tentang seluk-beluk seluruh logika kerjanya, peraturan dan aturan pakai. Smartphone adalah barang cerdas, yang diam. Diperlukan juga pengguna yang cerdas agar tidak mudah terperdaya.
Memahami Hyperreality Informasi Pandemi
Sayangnya, realitas media bila terlalu melebih-lebihkan dari wujud nyata telah membuat kenyataan baru bernama hyperreality.
Hari Kemenangan tanpa Aroma Dapur Rumah Emak
“Hari raya di Indonesia, bukan hanya hari perayaan agama, tapi juga helat kolosal umat Islam. Berjalin berkulindan dengan tradisi, silaturahmi, filantropi dan rindu bau tanah di belakang rumah emak,” tulis sastrawan Khairul Jasmi.
Ironi Era Media Baru di Tangan Milenial
Para kaum kolonial pada akhirnya harus melakukan upgrade diri dengan hal kekinian itu agar bisa survival dan kompetitif lagi. Saya memaksakan diri menyebut diri sebagai generasi milenial. Kalau Anda generasi apa? Kolonial?”
Puncak Kejenuhan Sebuah Berita
Hari-hari ke depan kita mulai merasakan ada kejenuhan bila berita ditawarkan itu ke itu saja. Penambahan korban terpapar, simpang siur boleh tidak boleh pulang kampung
‘Kerajaan’ Kata-kata tetapi Miskin Data
“Data warga miskin akurat jika kades/lurah dan perangkatnya mendata dengan benar. Tidak nepotisme atau tim sukses,” ujar tokoh daerah Tembilahan, Kartika Roni.