Histori

[22] Minangkabau: Basosoh di Padang Sibusuak

Bertempur di Padang Sibusuak, Keraton Majapahit kedatangan tamu Kasumawardhani dan suaminya Wikramawardhana dari kerajaan Mataram. Kasumawardhani bermanja-manja dengan ibunya Prameswari Dyah Sri Sudewi.

Kasumawardhani berkata pada ibunya: “Dalam perutku ini ada bayi yang umurnya baru tiga bulan. Dia akan jadi raja Majapahit yang terkenal nantinya.
Bunda tentu tidak memihak kakekku, karena perbuatan beliau itu adalah suatu pemberontakan. Tidak ada orang yang akan mendukung beliau dengan sepenuh hati.
Bunda sudah pasti akan mendukung ayahanda Hayam Wuruk karena beliau adalah maharaja yang sah di Majapahit.
Jika terjadi pemberontakan terang- terangan, orang yang berpihak pada beliau akan berubah menjadi mendukung maharaja yang sah.”

*

Mahapatih Gajah Enggong bersama Naladewa menyampaikan laporan mendadak ke balai Witana menghadap Gusti Prabu di dampar Kencana.

Rombongan dinasti Ming telah berada di laut Cina Selatan menuju Palembang membawa surat pengakuan Minangkabau dan Parameswara sebagai raja Palembang.

Mataun bersama rombongan memakai bendera Majapahit berangkat dari Banyuwangi, perairan Tuban dengan tujuan membinasakan rombongan dinasti Ming.

Gajah Enggon diberangkatkan bersama pasukan besar, memakai bendera Kedaton Wetan. Mereka menyusun rencana membinasakan rombongan Kedaton Wetan yang berbendera Majapahit. Setelah itu membinasakan rombongan Dinasti Ming. Beberapa orang nantinya dilepas agar mereka dapat melapor kembali ke Cina.

Pasukan gajah Enggon merencanakan menduduki Palembang. Setelah menaklukkan kerajaan Palembang mereka akan segera kembali. Mereka harus menghalangi Kedaton Wetan diduduki Kedaton Majapahit. Untuk menjaga Kedaton Majapahit diserahkan kepada Laksamana Nala Dewa.

Perjalanan pasukan gajah Enggon berlangsung sesuai rencana. Pada waktu gagah Enggon melakukan penyerangan ke Palembang, di Pagaruyung masih berlangsung upacara perkabungan atas mangkatnya Adityawarman.

*

Pada tahun 1389 M, Hayam Wuruk wafat dan digantikan menantunya Wikrama Wardhana (1389-1429 M). Pada tahun 1401-1406 M, terjadi pemberontakan Wirabumi yang didukung Daha Wengker, Wirabumi. Tahun 1406 M dalam pertempuran Paregreg, Bre Wirabumi tewas, pasukannya kucar-kacir.

Tiga tahun kemudian, tahun 1409 M pasukan besar dari Majapahit datang dan mendarat di Dharmasraya. Kedatangan pasukan yang disebut Ekspedisi Pamalayu 3 itu menghancurkan pasukan Minangkabau di Dharmasraya. Mereka akan meneruskan penaklukan, menuju ke pusat Minangkabau, Pagaruyung.
Sebelum tiba di Pagaruyung, di daerah  Kiliran Jao pasukan Jawa dihadang pasukan Minangkabau di bawah pimpinan Sultan Alif Khalifatullah.
Terjadi perang basosoh di daerah Aka Bulu. Pasukan Jawa memanfaatkan batu yang ada di daerah bukit untuk mengasah pedang dan senjata lain. Kerja mengasah senjata disebut kiliran. Daerah itu dikenal dengan nama Kiliran Jao.

Pertempuran antara pasukan Jawa dan Minangkabau menimbulkan banyak yang terbunuh. Pasukan Jawa berhasil dibuat kocar-kacir dan banyak yang binasa. Sisa pasukan Jawa terpaksa mengundurkan diri lari dan kembali ke Jawa.
Akhir peperangan itu, di sebuah padang, lokasi yang luas banyak mayat yang tidak terkuburkan. Akibatnya menimbulkan bau busuk cukup lama. Sekarang padang itu bernama Padang Sibusuak.

Penulis: Asbir Dt. Rajo Mangkuto
Editor: Asraferi Sabri

redaksi bakaba

Share
Published by
redaksi bakaba
Tags: Aka BuluBre WirabumiDharmasrayaDharmasrsyaDinasti Mingekspedisi Majapahitekspedisi pamalayuEkspedisi Pamalayu dan penaklukan Minangkabau oleh MajapahitGajah EnggonHaram Wuruk WafatHayam WurukHayam Wuruk dan pengaruhnya dalam sejarah MajapahitKasumawardhaniKedaton WetanKejadian di Padang Sibusuak yang menimbulkan bau busuk dan penamaannyaKerajaan PalembangKeraton MajapahitKiliran Jaokonflik Majapahit dan MinangkabauKontribusi Sultan Alif Khalifatullah dalam menghalau pasukan Jawa di Kiliran JaoMahapatih Gajah EnggonMajapahitminangkabauNaladewaPadang SibusuakPagaruyungPalembangParegregpemberontakan WirabumiPenyebab dan dampak perang Minangkabau-Majapahit pada abad ke-14perang basosohPerang basosoh di daerah Aka Bulu dalam sejarah perang Jawa dan MinangkabauPerang Basosoh di Kiliran Jao dalam sejarah pertempuran antara Jawa dan MinangkabauPerang MajapahitPerang Padang SibusuakPeristiwa penting dalam sejarah Majapahit pada tahun 1389 M dan perubahan kepemimpinanPerjalanan Mahapatih Gajah Enggon dalam ekspedisi ke Palembangpertempuran Jawa-Minangkabaupertempuran Kiliran Jaopertempuran Padang SibusuakPertempuran Padang Sibusuak antara pasukan Majapahit dan MinangkabauPertempuran Paregreg dan kematian Wirabumi dalam sejarah MajapahitPrameswari Dyah Sri SudewiPusat MinangkabauSejarah dan makna Padang Sibusuak dalam pertempuran Jawa dan MinangkabauSejarah Kasumawardhani dan perannya dalam kerajaan Majapahitsejarah Majapahitsejarah minangkabauSejarah Perangsejarah perang Majapahitsejarah perang ParegregSultan Alif KhalifatullahSumatera Barattokoh sejarah NusantaraWikramawardhana

Recent Posts

KPK Tetapkan 5 Tersangka Korupsi LPEI Rp900 Miliar

KPK menyebut direksi LPEI menerima “uang zakat” sebesar 2,5% hingga 5% dari total kredit yang…

6 bulan ago

Erick Thohir Bahas Korupsi Pertamina dengan Jaksa Agung

“Kami hormati proses hukum, seperti dulu kami bersama Kejaksaan selamatkan Garuda agar tetap terbang,” ujar…

6 bulan ago

DKPP Pecat Empat Komisioner KPU Banjarbaru, Kalsel Ambil Alih PSU

“Kewenangan ini ada di tangan KPU RI. Untuk sementara, kami ambil alih sesuai PKPU Nomor…

6 bulan ago

Pertemuan Trump-Zelensky Berubah Tegang, Picu Kemarahan Trump

Senator AS Lindsey Graham, yang menyebut pertemuan itu sebagai “bencana mutlak dan total.”

6 bulan ago

Deddy Sitorus Tuntut KPU Daerah Dipecat Gegara PSU

"Kalau kita punya budaya malu, kita semua harus mundur," tegasnya.

6 bulan ago

Kejati Jakarta Ungkap Penyelewengan Rp 11,5 Miliar oleh Jaksa AZ

"Penyidik juga sedang menelusuri kemungkinan keterlibatan oknum jaksa lain yang menerima aliran dana dari AZ,"…

6 bulan ago